Dalam wasiatnya kepada Imam Ali bin
Abi Thalib (ra) Rasulullah saw bersabda:
“Wahai Ali, aku wasiatkan padamu
suatu wasiat, maka jagalah wasiatku ini. Kamu akan selalu berada dalam kebaikan
selama kamu menjaga wasiatku ini.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang menahan
amarahnya padahal ia mampu menunaikannya, Allah akan menjamin baginya keamanan
dan keimanan sehingga dengannya ia mendapat kenikmatan pada hari kiamat.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang belum
memperbaiki wasiatnya saat menjelang kematiannya, ia memiliki kekurangan dalam
kehormatan dirinya (marwah) dan ia tak layak mendapat syafa'at.”
“Wahai Ali, perjuangan yang paling
utama adalah orang yang tidak berduka karena kezaliman seseorang.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang
lisannya ditakuti oleh manusia, maka ia adalah penghuni neraka.”
“Wahai Ali, manusia yang paling
buruk adalah orang yang dimuliakan oleh manusia karena takut pada
keburukannya.”
“Wahai Ali, manusia yang paling
buruk adalah orang yang menjual akhiratnya dengan dunianya. Lebih buruk lagi
dari itu orang yang menjual akhiratnya dengan dunia orang lain.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang tidak
menerima alasan orang yang ingin melepaskan diri (dari dosa, pidana; ini
penjelasan dlm kitab Al-Bihar), benar atau dusta, maka ia tidak akan mendapat
syafaatku.”
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla lebih mencintai dusta untuk kemaslahatan dan lebih membenci kejujuran
dalam kerusakan.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang
meninggalkan khomer karena selain Allah, maka Allah akan memberinya minuman
khomer yang murni (Ar-Rahiqil makhtum, lihat QS 83: 25). Kemudian Imam Ali (ra)
bertanya:
Karena selain Allah?? Rasulullah Saw menjawab: “Ya, untuk menjaga
dirinya, Allah bersyukur padanya atas hal itu.”
“Wahai Ali, peminum khomer seperti
penyembah berhala. Wahai Ali, orang yang minum khomer, Allah azza wa jalla
tidak menerima shalatnya selama empat puluh hari. Dan jika ia mati maka matinya
mati kafir”
“Wahai Ali, setiap yang memabukkan
hukumnya haram, dan setiap yang memabukkan dalam kapasitas yang banyak maka
seteguk pun darinya hukumnya haram.”
“Wahai Ali, semua dosa terjadinya di
dalam rumah, dan kuncinya adalah minuman khomer.”
“Wahai Ali, akan datang pada peminum
khomer suatu saat ia tidak mengenal Tuhannya azza wa jalla.
“Wahai Ali, memindahkan
gunung-gunung yang tak bergerak lebih mudah ketimbang memindahkan kekuasaan
yang saatnya berakhir, tidak kurang dari beberapa hari.”
“Wahai Ali, orang yang tidak
bermanfaat agama dan dunianya, maka tidak ada kebaikan bagimu dalam
majlis-majlisnya. Dan barangsiapa yang tidak menjaga hakmu, maka kamu tidak
wajib menjaga haknya dan kehormatannya.” (Biharul Anwar 77: 46-47)
Ali bin Abi Thalib berkata :
"Bahwa Rasulullah berwasiat kepadaku dengan sabda beliau :
"Ya Ali! Aku berwasiat kepadamu
dengan sesuau wasiat, maka jagalah dia baik-baik, kerana selama engkaumemelihara
wasiat ini nescaya engkau akan tetap berada dalam kebaikan.
Ya Ali! Bagi orang mukmin itu ada
tiga tanda :Melakukan solat, berpuasa dan berzakat. Dan bagi orang munafik ada
pula tiga tandanya : Pura-pura sayang bila berhadapan, mengumpat di belakang
dan gembira bila orang lain mendapat musibah.
Bagi orang zalim ada tiga cirinya :
Menggagahi orang bawahannya dengan kekerasan, orang diatasnya dengan
kedurhakaan dan melahirkan kezalimannya secara terang-terangan.
Bagi orang riya' ada tiga tandanya :
rajin bila di depan orang ramai, malas bila bersendirian dan ingin dipuji untuk
semua perkara
Bagi orang munafik ada tiga alamat :
Bohong bila berkata, mungkir bila berjanji dan khianat apabila dipercayai.
Ya Ali, bagi orang pemalas ada tiga
tanda : menunda-nundakan waktu, mensia-siakan kesempatan dan melalaikannya
sampai berdosa.
Dan tidak patut orang berakal
menonjolkan dirinya kecuali tiga perkara : berusaha untuk penghidupan atau
mencari hiburan dalam sesuatu perkara yang tidak terlarang atau mengenangkan
hari akhirat.
Ya Ali! Tidak ada kefakiran yang
lebih hebat daripada kebodohan, tidak ada harta yang lebih berharga daripada
akal, tiada kesepian yang lebih sunyi daripada ujub ( Kagum kepada diri sendiri
), tiada kekuatan yang lebih kuat daripada musyawarah, tiada iman keyakinan,
tiada wara' yang lebih baik daripada menahan diri,keindahan seindah budi
pekerti dan tidak ada ibadah yang melebihi tafakkur.
Ya Ali! Segala sesuatu itu ada
penyakitnya. Penyakit bicara adalah bohong, penyakit ilmu lupa, penyakit ibadah
adalah riya', penyakit budi pekerti adalah memuji, penyakit berani adalah
agresif, penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian, penyakit cantik
adalah sombong, penyakit bangsawan adalah bangga, penyakit malu adalah lemah,
penyakit mulia adalah menonjolkan diri, penyakit kaya adalah bakhil, penyakit
royal (mewah) adalah berlebih-lebihan dan penyakit agama adalah hawa nafsu.
Ya Ali! Apabila engkau disanjung orang,
bacalah kalimat ini : Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik daripada apa yang
mereka katakan. Ampunilah dosaku apa yang mereka tidak ketahui, dan janganlah
aku disiksa tentang apa-apa yang mereka katakan.
Ya Ali! Apabila engkau puasa sampai
petang, maka ucapkanlah dikala engkau berbuka : "Untuk-Mu lah aku berpuasa
dan dengan rezeki-Mu lah aku berbuka." Nescaya dituliskan bagimu pahala
orang puasa pada hari itu dengan tidak kurang sedikit pun daripada pahala
mereka Ketahuilah, bahawa bagi setiap orang yang berpuasa itu ada doa yang
diperkenankan. Maka jika ia pada permulaan suapannya waktu makan mengucapkan :
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, wahai Tuhan
Yang Maha Luas pengampunan-Nya, ampunilah aku." nescaya diampuni dosanya.
Ketahuilah bahawa puasa itu adalah perisai yang akan menangkis bahaya api
neraka.
Ya Ali! perbanyakkanlah membaca
surah Yasin kerana didalamnya terdapat sepuluh macam berkat. Tiada orang yang
membacanya waktu lapar (puasa) kecuali kenyang, tiada yang haus kecuali lepas
hausnya, tiada yang bertelanjang kecuali peroleh pakaian, tiada yang sakit
melainkan sembuh, tiada yang takut kecuali aman, tiada yang dipenjarakan
melainkan lepas, tiada yang bujang melainkan kahwin, tiada musafir melainkan
matanya terang dalam perjalanan, tiada orang yang hilang barangnya melainkan
menemukannya, tidak dibacakan keatas orang yang hampir tiba ajalnya melainkan
diringankan baginya. Barangsiapa membacanya ketika subuh nescaya ia akan aman
sampai petang dan barangsiapa yang membacanya di waktu petang nescaya ia akan
aman sehingga ke pagi.
Ya Ali! Bacalah surah ad-Dukhan pada
malam Jumaat nescaya Allah memberi keampunan kepadaMu.
Ya Ali! bacalah surah Hasyr nescaya
engkau akan berkumpul pada hari kiamat dalam keadaan aman dari sesuatu.
Ya Ali! bacalah surah al-Mulk dan
as-sajdah nescaya engkau diselamatkan Tuhan dari marabahaya hari kiamat.
Ya Ali! bacalah surah al-Mulk waktu
tidur nescaya engkau selamat dari azab kubur dan dari pertanyaan malikat munkar
dan nakir.
Ya Ali bacalah surah al-Ikhlas dalam
keadaan berwudhu' nescaya engkau akan diseru pada hari kiamat : Hai pemuji
Tuhan, bangkitlah, maka kemudian masuklah ke dalam syurga.
Ya Ali! bacalah surah al-baqarah
kerana membacanya itu membawa berkat. Dan tidak mahu membacanya itu membawa
penyesalan.
Ya Ali! jangan terlalu lama duduk di
bawah cahaya matahari kerana itu akan menimbulkan penyakit lama datang kembali,
merusakkan pakaian dan mengubah warna muka.
Ya Ali! Engkau akan aman dari bahaya
kebakaran jika engkau mengucapkan : subhana rabbi lailaha illa anta a'laika
tawakkaltu wa anta rabbul 'arsyil 'azim.
Ya Ali! Engkau aman dari was-was
syaitan bila engkau baca :
ﻮﺇﺫﺍ ﻗﺮﺃﺖ ﺍﻠﻗﺮﺁﻥ ﺟﻌﻠﻨﺍ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻥ
ﺍﻠﻨﻴﻥ ﻻ ﻴﺆﻤﻨﻭﻥ.. (surah al-Isra' : 45-46)
Ya Ali! apabila engkau berdiri di
depan cermin maka ucapkanlah : Ya Allah sebagaimana Engkau telah mengindahkan
kejadianku maka indahkanlah pula budi pekertiku dan berikanlah aku rezeki.
Ya Ali! apabila engkau keluar dari
rumah untuk sesuatu hajat keperluan maka bacalah ayat kursi nescaya hajat
engkau insyaAllah sampai.
Ya Ali lakukanlah solat ditengah
malam sebentar walaupun sesingkat kadar waktu memerah susu kambing dan
berdoalah kepada Allah di waktu sahur ( yang lebih hebat dariapda tiada adalah
Adab dan Etika Mengenai Hubungan
Suami - istri
Dalam hadis yang bersumber dari Abu
Said Al-Khudri, Rasulullah saw pernah berwasiat kepada menantunya Ali bin Abi
Thalib (ra):
“Wahai Ali, jika isterimu memasuki
rumahmu, hendaknya melepaskan sandalnya ketika ia duduk, membasuh kedua
kakinya, menyiramkan air dimulai dari pintu rumahmu sampai ke sekeliling
rumahmu. Karena, dengan hal ini Allah mengeluarkan dari rumahmu 70.000 macam
kefakiran dan memasukkan ke dalamnya 70.000 macam kekayaan, 70.000 macam
keberkahan, menurunkan kepadamu 70.000 macam rahmat yang meliputi isterimu,
sehingga rumahmu diliputi oleh keberkahan dan isterimu diselamatkan dari
berbagai macam penyakit selama ia berada di rumahmu."
Pertama: Wahai Ali, janganlah kamu
menggauli isterimu pada awal bulan, tengah bulan, dan akhir bulan, karena hal
itu mempercepat datangnya penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya
dan keturunannya.
Kedua: Wahai Ali, janganlah kamu
menggauli isterimu sesudah Zhuhur, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat
menyebabkan jiwa anak mudah goncang, dan setan sangat menyukai manusia yang
jiwanya goncang.
Ketiga: Wahai Ali, janganlah kamu
menggauli isterimu sambil berbicara, karena hal itu (bila dianugrahi anak)
dapat menyebabkan kebisuan. Dan janganlah seorang suami melihat kemaluan isterinya,
hendaknya memejamkan mata ketika berhubungan, karena melihat kemaluan dapat
menyebabkan kebutaan pada anak.
Keempat: Wahai Ali, jangan menggauli
isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan
lain), karena (bila dikaruniai anak) dikhawatirkan memiliki sikap seperti
wanita itu dan memiliki gangguan kejiwaan.
Kelima: Wahai Ali, barangsiapa yang
bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an,
karena aku khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.
Keenam: Wahai Ali, jangan menggauli
isterimu dalam keadaan telanjang bulat, juga isterimu, karena khawatir tidak
tercipta keseimbangan syahwat, yang akhirnya menimbulkan percekcokan di antara
kalian berdua, kemudian menyebabkan perceraian.
Ketujuh: Wahai Ali, janganlah
menggauli isterimu dalam keadaan berdiri, karena hal itu merupakan bagian dari
prilaku anak keledai, dan (bila dianugrahi anak) ia suka ngencing di tempat
tidur seperti anak keledai ngencing di sembarangan tempat.
Kedelapan: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (bila dikaruniai
anak) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan.
Kesembilan: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha, karena (bila dianugrahi anak) dapat
menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna, enam atau empat jari-jari.
Kesepuluh: wahai Ali, jangan
menggauli isterimu di bawah pohon yang berbuah, karena hal itu (bila dianugrahi
anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang penyambuk atau pembunuh atau
tukang sihir.
Kesebelas: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu di bawah langsung sinar matahari kecuali tertutup oleh
tirai, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan kesengsaraan dan
kefakiran sampai ia meninggal.
Kedua belas: Wahai Ali, jangan menggauli
isterimu di antara adzan dan iqamah, karena hal itu (bila dikaruniai anak)
dapat menyebabkan ia suka melakukan pertumpahan darah.
Ketiga belas: Wahai Ali, jika
isterimu hamil, janganlah menggaulinya kecuali kamu dalam keadaan berwudhu’,
karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia buta hatinya dan
bakhil tangannya.
Keempat belas: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu pada malam Nisfu Sya’ban, karena hal itu (bila dikaruniai
anak) dapat menyebabkan tidak bagus biologisnya, bertompel pada kulit dan
wajahnya.
Kelima belas: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu pada akhir bulan bila sisa darinya dua hari (hari mahaq),
karena hal itu (bila anugrahi anak) dapat menyebabkan ia suka bekerjasama dan
menolong orang yang zalim, dan menjadi perusak persatuan kaum muslimin.
Keenam belas: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu di atas dak bangunan ( yang tidak beratap), karena hal itu
(bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang munafik, riya’, dan
ahli bi’ah.
Ketujuh belas: Wahai Ali, jangan menggauli
isterimu ketika hendak melakukan perjalanan (bermusafir), jangan menggaulinya
pada malam itu, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka
membelanjakan harta di jalan yang tidak benar (pemboros). Kemudian Rasulullah
saw membacakan firman Allah swt:
إِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْا
إِخْوَانَ الشَّيَاطِيْنَ.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara setan.” (Al-Isra’: 27).
Kedelapan belas: Wahai Ali, jangan
menggauli isterimu jika kamu hendak bermusafir 3 hari 3 malam, karena hal itu
(bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi penolong orang yang zalim.
Kesembilan belas: Wahai Ali, gauilah
isterimu pada malam senin, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat
menyebabkan ia menjadi pemelihara Al-Qur’an, ridha terhadap pemberian Allah
swt.
Kedua puluh: Wahai Ali, jika kamu
menggauli isterimu pada malam Selasa, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat
menyebabkan ia dianugrahi syahadah setelah bersaksi “Sesungguhnya tiada tuhan
kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, tidak disiksa oleh Allah
bersama orang-orang yang musyrik, bau mulutnya harum, hatinya penyayang,
tangannya dermawan, dan lisannya suci dari ghibah dan dusta.
Kedua puluh satu: Wahai Ali, jika
kamu menggauli isterimu pada malam Kamis, hal itu (bila dianugrahi anak) dapat
menyebabkan ia menjadi ahli hukum dan orang yang ‘alim.
Kedua puluh dua: Wahai Ali, jika
kamu menggauli isterimu pada hari Kamis setelah matahari tergelincir, hal itu
(bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia tidak didekati setan sampai berubah
rambutnya, menjadi orang yang mudah paham, dan dianugrahi oleh Allah Azza wa
Jalla keselamatan dalam agama dan di dunia.
Kedua puluh tiga: Wahai Ali, jika
kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at, hal itu (bila dianugrahi anak) dapat
menyebabkan ia menjadi orang yang orator. Jika kamu menggauli isterimu pada
hari Jum’at setelah Ashar, (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi
orang yang terkenal, termasyhur dan ‘alim. Jika kamu menggauli isterimu pada
malam Jum’at sesudah ‘Isya’, maka diharapkan kamu memiliki anak yang menjadi
penerus, insya Allah.
Kedua puluh empat: Wahai Ali, jangan
gauli isterimu pada awal waktu malam, karena hal itu (bila dianugrahi anak)
dapat menyebabkan ia menjadi orang yang tidak beriman, menjadi tukang sihir
yang akibatnya buruk di dunia hingga di akhirat.
Kedua puluh lima: Wahai Ali, pegang
teguhlah wasiatku ini sebagaimana aku memeliharanya dari Jibril (as). (Kitab
Makarimul Akhlaq)
Muhasabah:
Nasehat Rasulullah SAW kpd Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Karramawwahu
Wajhah
“Wahai Ali, barangsiapa yang menahan
amarahnya padahal ia mampu menunaikannya, Allah akan menjamin baginya keamanan
dan keimanan sehingga dengannya ia mendapat kenikmatan pada hari kiamat.”
(Makarimul Akhlaq: 210).
https://m.facebook.com/notes/sayidina-ali-karomallahu-wajhah/nasehat-rasullullah-saw-kepada-imam-ali-bin-abuthalib-kw/497423333610818/